06 January 2009

Past - Random Story

Hari jumat malam ( 14/11 ), alessandra dan levente kirim sms ke saya soal kepastian saya ikut maen ke Mall of America hari sabtu ( 15/11 ) atau tidak. Hati mengatakan pengen ikut, tapi kaki dan lengan rasanya patah semua habis latihan untuk Nordic Ski 'tingkat atlet'. Saya bimbang soalnya habis muter-muter di Mall of America yang konon terbesar kedua di dunia setelah mall di kanada, kami bakal langsung meluncur ke pesta AFS di rumah Helle yang tempatnya di uptown Minneapolis. Hari jumat itu saya coba gerak-gerakkan badan, khususnya kaki. Karena kamar saya di lantai bawah ( di basement ), sedangkan pintu utama ada di lantai atas, otomatis saya harus naik turun tangga kalau gak mau kelaparan ( dapur juga di atas ). Ya ALLAH! Saya rasanya pengen turun tangga sambil ngesot aja. Kalau pake kaki, harus pelan-pelan dan nahan rasa sakit dari paha sampai tumit. Host Mom dan Host Dad mesti ketawa liat cara jalan saya yang kayak robot. Walhasil, saya telpon Lisa dan nyuruh dia gantiin saya( 15/11 ). Karena saya tau dia lagi pengen ke mall of america dan gak ada kerjaan di rumah. Akhirnya saya cuma diem di rumah sepanjang weekend. Bukannya nganggur tapi malah sibuk dgn pe-er. Apes. Gak ikut ke mall dan pesta AFS, di rumah ngerjain pe-er dgn kaki robot. Saat itu saya baru sadar kalau kelas-kelas yang saya pilih di quarter dua ini emang penuh pe-er. Belum lagi dtambah ikut Ski team dan harus latihan pulang skolah smpai pukul lima sore, enam hari dalam seminggu. Belum ada satu minggu latihan, dua kilo lemak yang sudah saya kumpulkan untuk bertahan selama musim dingin hilang sudah. Tiap hari turun satu pound, dan selama empat hari sudah turun empat pounds yang berarti hmpir dua kilo.Dan lagi, kelas-kelas saya di quarter ini juga mencar-mencar di gedung A, gedung C, gedung G, dan ruang Choir yang dekat pintu keluar. Creative design terus-terusan bikin project denah rumah 3-D. Dan saya harus tampil di minimal sembilan event sampai enam minggu ke depan kalau saya mau dapat nilai A di choir. Di kelas journalism masih mendingan karena sudah terbiasa dapat deadline mepet-mepet dan lagipula journalism 2 hny mnuntut bnyak pmikiran kritis. Di kelas speech terus-terusan bikin pidato, dan hafalan. Minggu dpan stelah thanksgiving week, saya dpat jatah hari kamis ( 12/4 ) untuk mmbwakan pidato demonstrasi. Saya pilih pidato demonstrasi bgaimana cra mnari bali skalian nunjukin tarian indonesia.Di sekolah saya, selain ada empat pelajaran tadi, ada juga namanya AAA ( Baca : Triple A ) dan SSR ( Science Study Reading ). AAA adalah waktu 20 menit setelah jam pelajaran terakhir dan waktu itu bebas dimanfaatkan siswa untuk apapun asalkan positif, hnya ada di hari senin, rabu, dan jumat. Biasanya siswa masuk ke kelas-kelas dan memanfaatkan waktu AAA untuk bertanya ke guru masing-masing tentang subjek yang tidak dmengerti atau hanya mengerjakan tugas, pe-er, dan extra credit. Tapi saya biasanya memanfaatkan AAA dengan ikut club-club karena biasanya jam AAA juga dipakai untuk pertemuan club. Ruang lain yang penuh selama AAA adalah perpustakaan. Selain koleksi bukunya yang ribuan, lengkap, dan bagus-bagus, tersedia kurang lebih 30 komputer yang biasa dipakai siswa untuk akses ke internet.Saya paling suka ke perpus tiap pagi sebelum bel masuk, sekadar pinjam komik jepang atau baca buku tentang indonesia karangan orang sini, hehe. Perpustakaannya besar dan nyaman. Mau mencari buku tinggal ketik di komputer katalog, dan langsung bisa diketahui di rak mana kita bisa dapat buku sesuai keyword yang kita inginkan. Kalau mau pinjam tinggal bawa kartu pelajar kita dan tinggal di-scan pake komputer. Lama waktu pinjam adalah tiga minggu. Perpustakaan tidak pernah sepi dari siswa yang memang baca buku, mengerjakan tugas, atau cuma main komputer. Apalagi saat hari SSR setiap hari selasa dan kamis. SSR adalah sistem study hall dimana siswa pergi ke ruang tertentu dan wajib membawa buku yang harus dibaca selama jam SSR dan ada guru yang mengawasi. Biasanya siswa meminjam buku dari perpustakaan untuk jam SSR. Membaca memang sangat digalakkan di sini. Setiap kelas menuntut siswanya untuk mau membaca dan membuat book review tentang buku yang sudahdibacanya. Bahkan ada club book reading di sekolah.Sekolah saya memang jujukan untuk anak-anak di kota-kota lain. Selain karena sekolahnya yang besar, bersih, dan 'terlihat' mahal, biasanya siswa dari luar kota tersebut tertarik dengan prestasi sekolah saya yang tergolong favorit dan diperhitungkan. Sekolah saya selalu unggul baik di akademik, seni ( sampai ada klub ARTS MAGNET dan banyak siswa datang hanya untuk masuk anggota ARTS MAGNET ), yearbook, school newspaper, debat, maupun olahraga. Semua meraih GOLD di tingkat STATE. Host Mom bilang, pendidikan di Minnesota memang tergolong unggul dibanding state lain di US. Sebelum berangkat ke US, Guru Bhs. Inggris Wakako bilang kalau kami sangat beruntung dapat penempatan di minnesota karena bahasa inggris di minnesota yang masih tergolong murni. Banyak pula pmbaca berita di US datang ke minnesota hnya untuk belajar aksen minnesota yang indah untuk mnunjang profesi mreka. Mendengar hal itu dr wakako, saya jd tmbh smangat ikut kelas yang bnyak diskusi untukmengasah aksen minnesota saya.Warna kebesaran sekolah saya adalah Ungu dan Putih, dengan maskot BISON. Di dinding sekolah biasanya dihiasi foto-foto Homecoming King and Queen dari tahun ke tahun, ada juga foto-foto siswa yang meraih prestasi tingkat STATE maupun National, lukisan-lukisan besar, juga poster-poster karya siswa.Di setiap kelas ada TV, VCR, DVD, LCD projector, rautan pensil otomatis, komputer, dan biasanya tiap kelas didekorasi sendiri oleh gurunya dan biasanya mencerminkan kelas itu atau malah mencerminkan kegemaran guru kelas tersebut, seperti guru Speech saya yang punya dekorasi puluhan boneka dan pernak-pernik badut di dalam kelasnya. TV biasanya dinyalakan setiap saat dan menampilkan pengumuman-pengumuman seperti lunch menu, messages for students, birthday, club-club, quote of the week, ucapan selamat, dsb. Setiap hari jumat selama jam AAA, setiap TV sekolah menayangkan BISON BITZ. Bison bitz adalah TV sekolah saya, durasinya 20 menit, sekali seminggu. Saya acungi jempol untuk Bison Bitz di sekolah saya. Acaranya murni karya dan kreatifitas siswa. Biasanya seputar hal-hal terbaru di sekolah, humor, wawancara, dsb. Video production yang menangani siswa, dari mulai ide, rekaman, editing, reporter, maupun finishing. Delapan exchange students termasuk saya sudah merasakan diliput oleh tim TV sekolah sebagai ucapan selamat datang dari sekolah. Malah hari jumat ( 11/21 ), Marian Grunden, siswa dr Jerman, menjadi salah satu reporter di Bison Bitz dan meliput tentang Germany Fashion.

No comments:

Post a Comment