06 January 2009

Past - Eid Al Adha

Minggu lalu ( 7/12 ), Buffalo High School Arts Magnet Program menggelar pementasan terbesar di musim dingin. Perpaduan siswa Arts Magnet dari paduan suara, tari, lukis, hingga drama. Pementasan ini tentang abad ke-16. Diadakan di ballroom cafetaria. Tiketnya $5 untuk siswa dan $8 untuk dewasa. Saya datang bersama Melissa dan Host Family-nya. Pertunjukan dimulai pukul dua siang. Cafetaria sudah disulap dan didekorasi seperti layaknya abad ke-16. Di pintu masuk sudah disambut beberapa orang dengan pakaian dan kostum abad ke-16. Grup orkestra sekolah pun menyambut di depan pintu masuk dengan beberapa lagu-lagu. Pagelaran digelar dua hari, sabtu dan minggu, namun saya hanya datang pada hari minggunya saja sekalian menyaksikan teman-teman saya yang sebagian besar ada di pementasan. Orang-orang yang hadir pun diperlakukan seperti layaknya rakyat di abad ke-16. Seperti memanggil dengan sapaan 'lady' untuk perempuan. Masuk ke cafetaria, meja-meja sudah dibentuksedemikian rupa seperti layaknya di istana kerajaan abad 16. Di depan sudah ada meja-meja panjang dan besar yang bertingkat-tingkat dan dibuat seperti meja para raja dan ratu. Pelayan-pelayan dan semua yang ada di dalamnya berpakaian seperti abad 16. Kami semua dibuat terhanyut ke abad 16. Mau makan cheese cake dan minum kopi saja dibuat seragam, diiringi lagu, dan dipimpin oleh para raja dan ratu layaknya undangan makan malam kerajaan. Pementasan kali itu benar-benar menakjubkan dan membuat saya merenung akan kapan pementasan drama sekolah di Indonesia bisa dibuat seperti itu.Saya sudah memastikan waktu sholat Idul Adha di Islamic Center of Minnesota website. Dan waktunya masih sama seperti saat saya sholat Idul Fitri di sana, sekitar pukul 7.30 pagi. Namun ketika saya beranjak meminta tolong host family untuk mengantar ke brooklyn park tempat masjid saya sholat, eh.. Allah berkata lain. Hari itu saya tidak bisa sholat karena saya sedang berhalangan. Host dad yang siap mengantar pun tidak jadi.Saya membuka e-mail dan menerima banyak ucapan dari teman-teman di Indonesia. Sejenak teringat kampung halaman, namun masa-masa homesick saya sudah sedikit reda dibanding ramadhan dan lebaran yang lalu.Lebaran lalu alhamdulillah saya masih bisa melakukan sholat ied di masjid di Islamic Center of Minnesota, Brooklyn Park, Minneapolis. Host family baik sekali mau mengantar saya ke Minneapolis yang jaraknya 45 menit dari kota saya, Buffalo. Karena sholat ied dimulai pukul 7.30 maka saya berangkat dari rumah pukul enam pagi. Saya pun sudah siap dengan jilbab pink saya, mukena, dan tas sekolah. Hari itu saya berencana langsung ke sekolah setelah sholat ied dan hanya membolos kelas pertama.Sampai di masjid di islamic center, masih sepi dari jamaah yang akan sholat. Hari itu masih lumayan gelap meski sudah hampir jam tujuh pagi. Saya pun bertanya-tanya kemana jamaah lainnya karena saya adalah jamaah pertama yang datang. Sejenak saya memandang bangunan besar di depan saya. Bentuknya tidak seperti masjid umumnya di Indonesia. Ada kubah berukuran sedang di atas pintu masuk dan tulisan 'Islamic Center of Minnesota'. Teras pun di dalam bangunan. Dan ada cukup besar tempat parkir mobil.Setelah menunggu sejenak, beberapa jamaah datang bersama keluarga mereka. Saya pun teringat lebaran tahun lalu yang masih bersama keluarga dan nenek saya yang meninggal satu bulan sebelum saya berangkat.Saya masuk ke dalam masjid, host mom dan host dad akan menjemput saya setelah sholat ied usai. Saya memperhatikan sejenak para jamaah yang ada. Mereka rata-rata memakai jas dan sepatu. Mayoritas jamaah yang hadir dari timur tengah tepatnya Pakistan dan Somalia. Bangunan tempat saya sholat waktu itu cukup besar sebesar aula SMAN 2 Kediri. Beberapa jamaah ikut membantu membentangkan karpet ke separuh ruangan. Jamaah laki-laki semua ada di depan dan belakang imam. Sedang jamaah perempuan ada di belakang jamaah laki-laki namun terpisah lumayan jauh. Untuk pertama kalinya selama di Amerika, akhirnya saya mendengar adzan dan takbir yang sudah lama saya rindukan. Setelah sholat, kami pun sempat mendengar khotbah dari imam. Dari aksennya, sepertinya beliau bukan orang Amerika asli. Saya perhatikan, mayoritas jamaah adalah imigran.Saya pun juga bertemu Komar Ali, yang tidak disangka ternyata dia juga exchange student dari Pakistan namun berbeda organisasi dan program dengan saya. Dia mengira saya exchange student dari Yaman. Akhirnya kami pun berkenalan dan sholat bersebelahan. Saya baru sadar bahwa saya satu-satunya jamaah perempuan yang memakai mukena, jamah lain hanya memakai baju muslim mereka. Bahkan Komar Ali bertanya pada saya soal 'pakaian' yang saya pakai itu. Saya berharap bisa bertemu dia lagi saat sholat Idul Adha, namun sayang saya berhalangan sholat pada Idul Adha ini.Saya pun ingin sekali bertemu dengan Racha. Siapa dia? Begini ceritanya. Ramadhan lalu, ketika saya menunggu maghrib tiba. Tetangga saya, Gary Strode berkunjung ke rumah saya. Beliau juga merupakan host family dari Levente Buda, siswa AFS dari hungaria. Tak disangka, sore itu Gary datang dengan satu tas sedang untuk saya. Saya pun langsung kaget dan terhenyak begitu melihat isi dari tas tersebut. Jadwal sholat dan ramadhan, satu bungkus halal marshmallow, kue kering satu toples, dan satu toples kurma. Subhanallah. Saya tak henti-henti berterimakasih pada Gary. Gary bilang bahwa itu semua pemberian dari Racha. Saya pun merasa asing dengan nama itu. Saya baru tau siapa Racha setelah Gary menuturkan pada saya bahwa Racha adalah muslimah yang tinggal di Minneapolis dan saat ini menjadi klien Gary yang bekerja sebagai arsitek. Saat ini Gary sedang mengerjakan proyek membangun masjid baru di Minneapolis atas prakarsa Racha. Ketika bertemu Gary dan membicarakan proyek masjid itu, Gary menyinggung tentang saya. Lalu muslimah baik hati yang bahkan saya tidak kenal dan tidak pernah bertemu itu menitipkan satu tas penuh makanan halal untuk saya. Semoga suatu hari, saya bisa membalas kebaikan hatinya sebelum saya kembali ke Indonesia.

1 comment:

  1. Thx dude for giving me spirit for writing..
    Thats great,,
    hha..
    I like 2 read ur blog too..
    U've bcame my eyes ab0ud Usa,,:)
    there r alot of s0mething oudside of my mind..
    In ur story descrbe that Usa is so friendly,,so kind..
    ...
    0kai,
    Keep spirit n keep writing too..Dude..

    ReplyDelete